Senin, 13 Februari 2012

BAGAIMANAKAH MENEMUKAN KETENANGAN

BAGAIMANAKAH MENEMUKAN KETENANGAN

> Coba anda lempar sebutir kerikil ke dalam telaga yang tenang. Berpusat
dari
> tempat jatuhnya kerikil itu akan tercipta sebuah riak gelombang yang
> mengalun ke penjuru telaga. Kini, bisakah anda menghentikan laju riak
> gelombang itu? Mungkin anda mencobanya dengan memasukkan telapak tangan
> anda
> ke dalam air. Atau, menghadangnya dengan ke dua belah kaki anda. Namun
yang
> terjadi adalah semakin banyak anda melakukan sesuatu pada permukaan
telaga,
> semakin banyak riak gelombang baru bermunculan. Satu-satunya cara
> menghentikan laju riak gelombang itu hanyalah dengan membiarkannya
berhenti
> sendiri.
>
> Demikian pula dengan ketenangan dan pikiran. Semakin keras anda melakukan
> sesuatu pada pikiran anda, semakin sulit anda mencapai ketenangan itu.
> Amati
> saja. Jangan tolak atau menghentikan riak pikiran anda. Biarkan pikiran
> berangsur-angsur tenang. Ketenangan diri dimulai dari ketenangan pikiran;
> sedangkan ketenangan pikiran bermula dari ketenangan bernafas. Dalam
nafas
> yang tenang temukan jiwa yang tenang. (Editor)



> Stopper:
>
> Obat kemarahan adalah penundaan. (Seneca)
>
> Amarah, bila tidak dikekang, seringkali lebih menyakitkan kita daripada
> luka
> yang menyebabkannya. (Seneca)
>
> Lebih banyak hal yang memilukan terjadi sebagai akibat kemarahan daripada
> apa yang menyebabkannya. (Marcus Aurelius)


wassalam

keongwangi@balongate.com

Tidak ada komentar:

SIA NURIT SIA TAU BALONG ATE