“Bahaya” Minuman Berenergi
Minuman berenergi yang sudah menjadi bagian gaya hidup
modern, terutama bagi kaum profesional muda, tiba-tiba diberitakan telah
menelan korban bagi konsumennya. Padahal, sebelumnya minuman jenis ini
aman-aman saha saat dikonsumsi. Kabar itu dipicu atas meninggalnya tiga orang
Swedia setelah mengonsumsi minuman Kratingdaeng.
Jenis minuman berenergi tersebut saat
ini menjadi market leader di banyak negara. Wajar jika kasus tersebut akhirnya
menyulut heboh di banyak negara. Misalnya di Malaysia, yang lebih dikenal
dengan Red Bull (nama lain Kratingdaeng) melakukan pelarangan Kratingdaeng.
Hanya setelah diinvestigasi, terjadinya kasus itu karena minuman tersebut
diminum bersama minuman keras yang komposisi alkoholnya mencapai 40%.
Namun begitu, sebenarnya apa saja zat
utama yang terkandung dalam minuman seperti Kratingdaeng dan sejenisnya?
Minuman
berenergi
Pada dasarnya setiap orang memerlukan
suplai energi yang cukup untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Apalagi
bagi olahragawan dan pekerja berat. Suplai energi ini berfungsi mengganti
ion-ion tubuh yang hilang akibat aktivitas tersebut. “Kalau setelah
beraktivitas berat ion-ion yang hilang tersebut tidak segera disuplai, maka
orang tersebut akan kekurangan energi sehingga menjadi lemas dan kurang
bersemangat,” kata seorang dokter ahli.
Proses hilangnya ion tubuh dan perlunya
suplai atau ion pengganti merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap
orang. Untuk mengganti ion-ion yang hilang itu bayak cara yang bisa dilakukan.
Antara lain dengan mengonsumsi makanan yang dibutuhkan tubuh seperti
karbohidrat, vitamin, gula, protein, lemak, dan mineral. Zat-zat ini dapat
diperoleh dari berbagai makanan dan buah-buahan, serta minum air putih.
Namun, banyak orang yang lebih suka
mengambil jalan pintas untuk menyuplai energi yanghilang tersebut dengan
minuman berenergi (energy drink). Bahkan, banyak yang mengonsumi minuman
berenergi setiap hari. Diasumsikan, oleh konsumen, minuman berenergi sebagai
sumber tenaga tambahan, tonikum, maupun multivitamin. Isinya, secara umum,
terdiri atas pemanis, vitamin, stimulan, dan berbagai tambahan seperti aroma
dan bahan alam.
Kelebihan produk ini adalah manfaatnya
yang cepat terasa karena mengandung zat pemanis yang sangat mudah diserap
tubuh. Berbeda dengan gula biasa yang perlu proses agak lama. Sumber lainnya
yang juga mempengaruhi kecepatan reaksi adalah kandungan zat stimulan seperti
caffein dan taurin. Kedua zat ini berfungsi untuk memperlancar metabolisme
tubuh. Caffein inilah yang menjadi isu penyebab meninggalnya tiga konsumen
Kratingdaeng di Swedia.
Seputar
caffein
Beberapa produk minuman berenergi
mengandung zat stimulan caffein dan taurin. Taurin adalah zat yang membantu
pengaturan denyut jantung serta mencegah over aktivitas sekaligus menurunkan
aktivitas dari sel-sel otak. Kedua zat tersebut terdapat di Kratingdaeng,
Fit-up, Hemaviton, M150, dan galin Bugar. Jika berlebihan, efek yang
ditimbulkan kedua zat tersebut dalam satu komposisi bisa saling berlawanan.
Caffein sering dianggap sebagai modifikasi obat yang paling banyak dikonsumsi
di seluruh dunia. Zat ini dipercaya mampu meningkatkan mood dan mempengaruhi
perasaan seseorang menjadi lebih baik. Caffein bereaksi dengan cara yang sangat
kompleks, yaitu dengan merangsang otak dan sistim saraf, dan mencocokkan diri
ke dalam reseptor otak yang dirancang untuk bahan kimia lain, adenosin.
Adenosin adalah bahan penenang alami yang memberitahu sel-sel badan untuk
mengendurkan aktivitas.
Dengan menghalanginya, caffein dapat
mengelabui tubuh untuk tetap beraktivitas tinggi. Mekanisme ini akan
meningkatkan tekanan darah, pengeluaran urine, dan aktivitas sistem saraf
pusat. Ciri-cirinya, napas menjadi cepat, otot menjadi kaku, dan aliran darah
dalam otak meningkat. Caffein dengan mudah diserap usus dan menyebar dalam
beberapa menit melalui darah ke semua organ dan jaringan tubuh. Caffein dapat
menolong, mencegah, atau menghilangkan kelelahan dan meningkatkan kewaspadaan.
Jumlah Caffein yang berlebihan dapat
menyebabkan rasa kantuk, memperburuk ketidakstabilan emosi dan gangguan mental.
Watak menjadi tidak menentu dan meningkatkan kegelisahan. Pengaruh lain adalah
rasa berdebar, gangguan lambung, mual, dan tinitus (dengung di telinga). Minum
caffein terlalu banyak dapat memperberat kerja ginjal. Caffein meningkatkan
tekanan darah ringan untuk waktu singkat.
Keamanan
caffein
Minuman berenergi termasuk dalam
golongan food suplement atau makanan suplemen. Produk ini dimasukkan dalam
kelompok “produk berbatasan” (grey area)
antara obat dan makanan-minuman. Meskipun termasuk makanan, produk minuman
berenergi berisi zat-zat yang biasa terdapat dalam obat-obatan dengan kadar di
bawah obat. Sementara produk ini berkhasiat seperti obat, tetapi aturan
pakainya tidak mengacu ke obat-obatan. Oleh sebab itu, pencantumannya pada
label tidak seperti obat. Maka timbullah korban yang kebetulan salah kaprah
mencampurnya dengan zat-zat lain yang mengakibatkan penggandaan efek atau
keracunan yang mengakibatkan kematian.
Menurut Badan POM, minuman berenergi
yang ada di Indonesia mengandung caffein
sejumlah 50 mg per botol dan hanya dibolehkan mengonsumsi sebanyak tiga botol
per hari. Kemudian label dalam botol harus mencantumkan peringatan keras bagi
penderita penyakit gula, darah tinggi, dan jantung. Selain itu, bagi penderita yang
mempunyai tingkat sensitivitas tinggi, seperti sensitif terhadap caffein, perlu berhati-hati mengonsumsi
produk ini.
Bagaimanapun pola hidup sehat dan
kembali ke alam lebih aman daripada mengonsumsi produk buatan. Jangan percaya
iklan suplemen yang mengatakan produk ini berkhasiat seperti obat tetapi tidak
berefek samping.
wassalam keongwangi@balongate.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar