Senin, 13 Februari 2012

“Bahaya” Minuman Berenergi
Minuman berenergi yang sudah menjadi bagian gaya hidup modern, terutama bagi kaum profesional muda, tiba-tiba diberitakan telah menelan korban bagi konsumennya. Padahal, sebelumnya minuman jenis ini aman-aman saha saat dikonsumsi. Kabar itu dipicu atas meninggalnya tiga orang Swedia setelah mengonsumsi minuman Kratingdaeng.

Jenis minuman berenergi tersebut saat ini menjadi market leader di banyak negara. Wajar jika kasus tersebut akhirnya menyulut heboh di banyak negara. Misalnya di Malaysia, yang lebih dikenal dengan Red Bull (nama lain Kratingdaeng) melakukan pelarangan Kratingdaeng. Hanya setelah diinvestigasi, terjadinya kasus itu karena minuman tersebut diminum bersama minuman keras yang komposisi alkoholnya mencapai 40%.
Namun begitu, sebenarnya apa saja zat utama yang terkandung dalam minuman seperti Kratingdaeng dan sejenisnya?
Minuman berenergi
Pada dasarnya setiap orang memerlukan suplai energi yang cukup untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Apalagi bagi olahragawan dan pekerja berat. Suplai energi ini berfungsi mengganti ion-ion tubuh yang hilang akibat aktivitas tersebut. “Kalau setelah beraktivitas berat ion-ion yang hilang tersebut tidak segera disuplai, maka orang tersebut akan kekurangan energi sehingga menjadi lemas dan kurang bersemangat,” kata seorang dokter ahli.
Proses hilangnya ion tubuh dan perlunya suplai atau ion pengganti merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap orang. Untuk mengganti ion-ion yang hilang itu bayak cara yang bisa dilakukan. Antara lain dengan mengonsumsi makanan yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, vitamin, gula, protein, lemak, dan mineral. Zat-zat ini dapat diperoleh dari berbagai makanan dan buah-buahan, serta minum air putih.
Namun, banyak orang yang lebih suka mengambil jalan pintas untuk menyuplai energi yanghilang tersebut dengan minuman berenergi (energy drink). Bahkan, banyak yang mengonsumi minuman berenergi setiap hari. Diasumsikan, oleh konsumen, minuman berenergi sebagai sumber tenaga tambahan, tonikum, maupun multivitamin. Isinya, secara umum, terdiri atas pemanis, vitamin, stimulan, dan berbagai tambahan seperti aroma dan bahan alam.
Kelebihan produk ini adalah manfaatnya yang cepat terasa karena mengandung zat pemanis yang sangat mudah diserap tubuh. Berbeda dengan gula biasa yang perlu proses agak lama. Sumber lainnya yang juga mempengaruhi kecepatan reaksi adalah kandungan zat stimulan seperti caffein dan taurin. Kedua zat ini berfungsi untuk memperlancar metabolisme tubuh. Caffein inilah yang menjadi isu penyebab meninggalnya tiga konsumen Kratingdaeng di Swedia.
Seputar caffein
Beberapa produk minuman berenergi mengandung zat stimulan caffein dan taurin. Taurin adalah zat yang membantu pengaturan denyut jantung serta mencegah over aktivitas sekaligus menurunkan aktivitas dari sel-sel otak. Kedua zat tersebut terdapat di Kratingdaeng, Fit-up, Hemaviton, M150, dan galin Bugar. Jika berlebihan, efek yang ditimbulkan kedua zat tersebut dalam satu komposisi bisa saling berlawanan. Caffein sering dianggap sebagai modifikasi obat yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Zat ini dipercaya mampu meningkatkan mood dan mempengaruhi perasaan seseorang menjadi lebih baik. Caffein bereaksi dengan cara yang sangat kompleks, yaitu dengan merangsang otak dan sistim saraf, dan mencocokkan diri ke dalam reseptor otak yang dirancang untuk bahan kimia lain, adenosin. Adenosin adalah bahan penenang alami yang memberitahu sel-sel badan untuk mengendurkan aktivitas.
Dengan menghalanginya, caffein dapat mengelabui tubuh untuk tetap beraktivitas tinggi. Mekanisme ini akan meningkatkan tekanan darah, pengeluaran urine, dan aktivitas sistem saraf pusat. Ciri-cirinya, napas menjadi cepat, otot menjadi kaku, dan aliran darah dalam otak meningkat. Caffein dengan mudah diserap usus dan menyebar dalam beberapa menit melalui darah ke semua organ dan jaringan tubuh. Caffein dapat menolong, mencegah, atau menghilangkan kelelahan dan meningkatkan kewaspadaan.
Jumlah Caffein yang berlebihan dapat menyebabkan rasa kantuk, memperburuk ketidakstabilan emosi dan gangguan mental. Watak menjadi tidak menentu dan meningkatkan kegelisahan. Pengaruh lain adalah rasa berdebar, gangguan lambung, mual, dan tinitus (dengung di telinga). Minum caffein terlalu banyak dapat memperberat kerja ginjal. Caffein meningkatkan tekanan darah ringan untuk waktu singkat.
Keamanan caffein
Minuman berenergi termasuk dalam golongan food suplement atau makanan suplemen. Produk ini dimasukkan dalam kelompok “produk berbatasan” (grey area) antara obat dan makanan-minuman. Meskipun termasuk makanan, produk minuman berenergi berisi zat-zat yang biasa terdapat dalam obat-obatan dengan kadar di bawah obat. Sementara produk ini berkhasiat seperti obat, tetapi aturan pakainya tidak mengacu ke obat-obatan. Oleh sebab itu, pencantumannya pada label tidak seperti obat. Maka timbullah korban yang kebetulan salah kaprah mencampurnya dengan zat-zat lain yang mengakibatkan penggandaan efek atau keracunan yang mengakibatkan kematian.
Menurut Badan POM, minuman berenergi yang ada di Indonesia mengandung caffein sejumlah 50 mg per botol dan hanya dibolehkan mengonsumsi sebanyak tiga botol per hari. Kemudian label dalam botol harus mencantumkan peringatan keras bagi penderita penyakit gula, darah tinggi, dan jantung. Selain itu, bagi penderita yang mempunyai tingkat sensitivitas tinggi, seperti sensitif terhadap caffein, perlu berhati-hati mengonsumsi produk ini.
Bagaimanapun pola hidup sehat dan kembali ke alam lebih aman daripada mengonsumsi produk buatan. Jangan percaya iklan suplemen yang mengatakan produk ini berkhasiat seperti obat tetapi tidak berefek samping.


wassalam keongwangi@balongate.com




Tidak ada komentar:

SIA NURIT SIA TAU BALONG ATE